ini post-an ku yang pertama setelah beberapa bulan (ehmm tahun ding) vacum ngeblog :D
ini sebagai intro. aku udah hidup selama 18tahun di sebuah keluarga yang beranggotakan 4 jiwa. ayahku seorang pegawai swasta yang sekaligus nyambi wira swasta, meskipun ayahku terlihat sibuk karena dua pekerjaan, tapi percayalah beliau luwih selo dari ibuku. ibuku seorang pegawai swasta di sebuah bank swasta yang cukup ternama, mungkin karena ibuku kerja di kantoran makanya lebih sibuk dari ayahku, tapi aku nggak akan memperdebatkan itu. aku punya seorang kakak yang bisa dibilang cukup ganteng (kata temen-temenku sih) hehe.. jadi di sini aku akan bercerita tentang kakakku.
kakakku lebih tua 2th dari aku, sebenernya enggak genap 2th cuma 1th 6bulan lebih tepatnya, tapi kalo berdasarkan angkatan di sekolah, dia 2th di atasku. oh iya di SD dan SMA aku 1 sekolah sama kakakku ini dan jujur aja dia cukup populer di antara teman-temannya. kakakku ini tipe anak yang kalo enggak diajak ngomong enggak akan ngomong, dan mungkin karena jarak kita yang terlalu dekat makanya dia sering sensitif dan marah-marah sama aku, ya lebih tepatnya enggak pernah akur. kita tidak bisa menjalin hubungan yang harmonis.
singkat cerita, dulu waktu masih SD sampai SMP aku sering iri sama kakakku itu, jujur aku merasa dia lebih diperhatikan sama orang tuaku, tapi ternyata dia berkata yang sebaliknya. aku inget kejadian itu saat aku masih SMP, aku marah besar dan iri setengah mati sama kakakku hanya karena suatu barang yang menurutku itu sebuah perhatian dari orang tua, disitulah mungkin kakakku mulai jengah sama aku, akhirnya dia mengungkapkan perasaannya, dia bilang "kamu tu egois orangnya, kamu tu lebih diperhatiin sama papa mama, aleman". saat itulah aku mulai sadar, ternyata kakakku juga merasakan hal sama kaya aku. sebenernya aku lebih merasa perhatian ibuku yang berlebihan ke kakakku, dan itu bermula waktu aku kelas 3SD dan kakakku kelas 5SD. waktu itu kita berdua sempet ngalamin kecelakaan di jalan raya dan kakakku lukanya paling parah karena dia harus dijahit sama setengah dari mukanya luka cukup parah. kalo inget kejadian kecelakaan itu rasanya sedih banget. semenjak kejadian itu, aku ngerasa ibuku labih perhatian ke kakakku, mungkin karena beliau merasa bersalah, aku juga gak tau. dan sampai sekarang aku masih merasakan perhatian yang berlebihan itu ke kakakku, tapi kakakku bukan tipe yang suka diperhatikan berlebihan sama orang, makanya kalo ibuku dan keterlaluan, dia pasti marah.
rasa iri itu kalo lagi dateng, pasti aku bener-bener ngubur dan nahan. karena dia itu kakakku sendiri dan aku percaya ini cuma perasaan anak bungsu aja. kadang kalo liat perhatian orang tuaku ke kakakku, dalam hati aku berdoa sama Tuhan.. kalo di antara aku sama kakakku yang harus Kau ambil duluan, ambilah aku dulu karena aku enggak akan tega liat ibuku yang sedih dan mungkin beliau bisa nangis-nangis enggak berhenti. aku juga enggak tau kenapa aku bisa berdoa kaya gitu, tapi dilihat dari kejadian kecelakaan dulu, ibuku bener-bener panik liat kakakku yang kaya gitu, antara berusaha tegar depan anak-anaknya, tapi beliau menangis di depan ayahku. aku bisa tau itu karena korban kecelakaan yang sadar disitu cuma aku, kakakku enggak sadar dan aku denger kakakku nangis kesakitan nahan lukanya. karena udah mulai pada dewasa dan bukan umurnya lagi buat iri sama kakak sendiri, aku malah jadi perhatian lebih juga ke kakakku terutama kalo dia enggak pulang seharian. dan aku juga ngerasa dia sebenernya perhatian sama aku, contohnya aja aku kedapetan les sama anak-anak cowok tanpa cewek, dia enggak suka dan dia minta aku buat pindah cari temen lain, dan aku sering pulang malem karena even sekolah pasti dia marah dan nyuruh pulang biar yang kerja yang cowok-cowok aja.
sebenernya bukan karena siapa yang lebih beharga, tapi rasa sayang ke sodara itu emang enggak bisa diungkapin lewat kata-kata, cukup perbuatan aja. jangan sia-siakan sodara yang ada di dekat kalian, karena teman yang sesunguhnya dan selalu ada itu adalah sodara kita sendiri. :)