RSS

Yang Ku Anggap Spesial

sudah 53hari berlalu, walau banyak perasaan yang aku rasakan tapi itu enggak membuat aku bosan. aku senang dengan perasaan ini, perasaan dimana aku bisa memperhatikan orang yang kuanggap spesial. walaupun kadang aku merasa dia "tidak merasa" kalau aku memperhatikannya untuk hal-hal kecil yang dia lakukan. mungkin aku dibilang mata-mata, tapi bukan karena aku possesive. aku seneng bisa jadi mata-mata nya, walau dia risih saat aku tau segala aktivitasnya.
melihatnya dengan kesibukannya kadang membuatku jengkel, jengkel karena jadi mengabaikanku. bahkan ketika melihat "last seen"nya saja aku juga jengkel. tapi perasaan jengkel itu tertutupi sama rasa kangenku. biasanya rasa jengkelku hanya betahan beberapa jam saja, selanjutnya I'm turning back to him (again). sering aku berpikir untuk mendiamkannya sehari aja, tapi ternyata aku yang enggak kuat, buat enggak ngecek isi chatnya aja aku enggak bisa. bohong kalau aku bilang "terserah" karena sebenarnya aku peduli.
makin lama, makin sering dia ninggalin aku dengan kesibukannya, dan aku jadi diam. diamku ini berarti marah, tapi marahku ini bisa hilang dengan segala kata-katanya. memang maha benar dia dengan segala kata-kata benarnya. aku suka ketika dia bilang "iyaa" "udah to" "yaudah" "lha gimana" dan senyumnya yang penuh arti. aku jadi merasa tenang, karena itulah dia yang aku kenal. menganggap semua masalah yang ada seolah-olah enggak pernah terjadi.
aku sering rewel ke dia buat hal-hal kecil, such as kebangun dari tidur karena digigit nyamuk, enggak bisa ngerjain pretest atau asistensi, seminggu enggak ketemu dia, pokoknya hal-hal yang sebenernya enggak penting. kalau aku lagi rewel gitu, dia yang ngajarin aku buat dewasa dengan sikapnya yang dewasa. kata-katanya yang mendewasakanku yang sampai sekarang aku inget itu "let's grow up, Vin" kata-kata itu bener-bener kaya hipnotis yang membuat aku mikir 2x buat rewel lagi. tapi aku suka kalau rewel ke dia, karena tanggapannya yang kaku itu yang buat aku kangen.
hubungan kita enggak kaya hubungan orang lain, yang biasanya pada hari ke 53 itu masih hangat-hangatnya, dimana sering bertemu, makan bersama, jalan-jalan, manja-manjaan, bahkan membuang waktu bersama. membuang waktu? waktu untuk bertemu saja enggak ada apalagi untuk membuang waktu berdua. chatku dibalas saja aku udah seneng. kalau dipikir-pikir jadi sedih juga, makanya aku enggak mau mikirin. yang aku tau aku nunggu dia, entah sampai kapanpun itu. dan aku percaya dia bakal pulang, entah kapanpun itu. dan kalaupun dia beneran enggak pulang, semua bakal tetep baik-baik aja :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS